donasi untuk pendidikan

Cari Blog Ini

Sabtu, 09 April 2011

Tunagrahita

Tunagrahita

Pengertian Tunagrahita
Secara harafiah kata tuna berarti merugi,sedangkan grahita berarti pikiran.Jadi tunagrahita yaitu lemah dalam berpikir atau nalar.
Maria J.Wantah (2007:3) mengemukakan tunagrahita adalah seseorang yang kecerdasannya berada di bawah rata-rata,sehingga sukar untuk mengadakan interaksi dengan orang lain.
Menurut AAMD (American Association of Mentally Defficiency), tuna grahita adalah suatu penyimpang fungsi intelektual umum secara signifikan, muncul bersamaan dengan kekurangan dalam erilaku adaptif dan dimanifestasikan pada periode perkembangan (Groisman et al. dalam Krik & Gallagher,1979).
Beberapa Istilah Tunagrahita
·         Banyak istilah yang digunakan dalam bahasa inggris tentang tunagrahita yaitu mental retardation,mental disorder,mentally retarded,mental deficiency,feeblemindedness,mental defective dan sebagainya.
·         Istilah tunagrahita dalam bahasa Indonesia yaitu lemah ingatan,terbelekeng mental,lemah pikir,lemah otak dan sebagainya (Amin,1995:20).
·         Dari banyak istilah tadi, sesungguhnya memiliki arti yang sama, yakni memiliki tingkat kecerdasan yang rendah.Berdasarkan PP No.72/ 1991 istilah yang digunakan saat ini untuk anak yang memiliki kecerdasan yang rendah yaitu tuna grahita.
Klasifikasi Anak Tunagrahita Menurut Intelegensi
Intelegensi adalah gambaran tentang kemampuan atau kecerdasan yang dimiliki seseorang.
Untuk mengetahui tingkat intelegensi seseorang perlu diddakan tes IQ.
Shertzer dan Stone yang dikutip Kartadinata,dkk (1999:30) mengemukakan bahwa tes kecerdasan adalah suatu tes dengan menggunakan prosedur yang sistematis dengan menggunakan instrumen yang sesuai sehingga dapat mengetahui kemampuan umum individu terutama kemampuan berfikirnya.
Bennet,dkk (2000:97) mengemukakan bahwa untuk mengukur bakat khusus digunakan tes bakat diferensial atau DAT (Differensial Aptitude Test) yang terdiri dari 8 macam subtes:
1.      Berpikir verbal
2.      Kemampuan Numerical (Numerical Ability)
3.      Berpikir Abstrak (Abstrack Reasoning)
4.      Kecakapan dan ketelitian klasikal (Clerical Speed and Accurancy)
5.      Berpikir Mekanik (mechanical Reasoning)
6.      Relasi Ruang (Space Relation)
7.      Pemakaian Bahasa I (Language Usage I)
8.      Pemakaian Bahasa II (Language Usage II)
Rumus menghitung IQ menurut Binet-Simon
“Membandingkan umur mental dengan umur kronologis”

IQ= MA: CA x 100

IQ: intelegensi
MA : kecerdasan
CA : umur kalender
Contoh
Anak yang berumur 10 tahun dapat menjawab dengan benar soal tes untuk anak umur 12 tahun, maka IQ anak tersebut adalah 115 (high average)
IQ= 115:100 x 100=115

Gambaran tingkat kecerdasan menurut Shertzer dan Stone
Kelas Interval Skor IQ
Klasifikasi
140-ke atas
Genius (Luar Biasa)
120-139
Very Superior (Sangat Cerdas)
110-119
Superior (Cerdas)
90-109
Normal (Average)
80-89
Dull (Bodoh)
70-79
Borderline (Batas Normal)
50-60
Moron Debil(Mampu Didik)
30-49
Embecil(Mampu Latih)
Di bawah 30
Idiot
Table.1

Klasifikasi Anak Tunagrahita Menurut Tingkatannya

1)      Tunagrahita Ringan
Yaitu anak yang memiliki IQ antara 50-75 dan mereka mampu mempelajari keterampilan dan akademik sampai kelas 6 SD.Anak tunagrahita ringan dapat dimasukkan ke SLB C agar mereka mampu mengembangkan keterampilan dan akademiknya.Anak tunagrahita ringan dapat bekerja di konveksi, berkebun, bertani dan lain-lain.

2)      Tunagrahita Sedang
Memiliki IQ antara 35-45.Umumnya mereka tidak dapat mengikuti pelajaran di SD.Perkembangan bahasa sangat terbatas.Kehidupan mereka sangat tergantung pada orang lain, tetapi mereka dapat membedakan hal yang berbahaya dan tidak berbahaya.Namun mereka masih memiliki potensi untuk belajar memelikara diri sendiri dan menyesuaikan dengan lingkungan.


3)      Tunagrahita Berat
Mempunyai IQ 20-40,mereka tidak dapat belajar mengurus diri sendiri,dan keterampilan komunikasi sangat terbatas.Mereka sangat memerlukan bantuan orang lain untuk kelangsungan hidupnya.

4)      Tunagrahita Sangat Berat
Mereka tidak dapat belajar beberapa ketermpilan dasar, seperti menolong diri sendiri dan komunikasi.Ketidakmampuan ini disebabkan gangguan neurotic (saraf).
Kalsifikasi Tunagrahita untuk Keperluan Pembelajaran
Abdurrachman & Sudjadi (1994:26) mengemukakan klasifikasi tunagrahita untuk keperluan pembelajaran terbagi atas 4 kelompok yaitu :
Ø  Taraf perbatasan/lamban belajar (the borderline or the slow learner) (IQ 70-85)
Ø  Tunagrahita Mampu Didik (IQ 50-70)
Ø  Tunagrahita Mampu Latih (IQ 25-50)
Ø  Tunagrahita Mampu Rawat (IQ kurang dari 25)

Faktor- Faktor penyebab Ketunagrahitaan
1.      Faktor Genetik dan Kromosom
Ø  Phenylketonuria (PKU)
Adalah kondisi yang disebabkan oleh keturunan dari 2 gen terpendam dari orang tua yang mengakibatkan kurangnya produksi enzim yang memproses protein terdapat penumpukan dan menyebabkan kerusakan otak.
Ø  Tay-Sachs
Juga disebabkan gen terpendam yang diwariskan orang tua.Penyakit ini hamper selalu diderita oleh anak-anak keturunan Yahudi.
Ø  Down’s Syndrome
Adalah bentuk terbelakang mental yang disebabkan adanya bahan kromosom ekstra dalam sel.
J.Langdon Down mengemukakan terdapat kelainan sifat-sifat fisik yang menunjukkan down’s Syndrome diantaranya lipatan di sudut mata,digambarkan sebagai tanda-tanda ‘oriental’ dan dilukiskan dengan istilah mongoloid.

2.      Penyebab Pra Kelahiran
v  Rubbela (Cacar Air/ Campak German) yang diakibatkan karena alcohol dan obat-obatan.
v  Penyakit Syphilis dan Infeksi, serta penyakit kelamin lainnya dapat menyebabkan kerusakan otak.

3.      Penyebab Saat Kelahiran
ü  Bayi lahir Premature,Sehingga pembentukan jaringan otak belum sempurna.
ü  Masalah-masalah dalam proses kelahiran
Ø    Kelahiran sungsang
Ø    Kekurangan Oksigen
4.      Penyebab-Penyebab selama Masa Perkembangan Anak dan Dewasa
·         Menderita radang selaput otak(meningitis) atau radang otak (encephalitis)
·         Kecelakaan yang menyebabkan cidera otak
·         Pemenuhan gizi yang kurang
·         Keracunan, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar